31 Oktober..

Hari itu aku kedatangan saudara dari pacitan.. sebenarnya sih mereka liburan ke pacitan. Karena rumahnya ada di batam sehingga menyempatkan diri ke pacitan untuk bertemu keluarga besar. Tadinya kupikir yang datang Cuma 3 orang rupanya ada 8 orang yang datang.. kosku yang sempit ini gak mungkin menampung mereka kan –“

Akhirnya diputuskan untuk mencari penginapan didekat bandara.. karena besok paginya jam 7 mereka harus berangkat kembali ke batam lagi. Mereka semua termasuk saudara dekat bapakku hehehe.. ada mas bowo, istri dan anaknya yang masih balita.. dan kedua orang tua dari istrinya, kemudian ada bapaknya mas bowo yang aku panggil simbah karnen.. hehehe.. ditambah 1 lagi supir mobilnya.. kebayang kan sesaknya mobil mereka pas dateng itu –“

Setelah tiba di penginapan kami memesan 1 kamar besar untuk 5 orang dan sisanya nanti bisa tidur didepa kamar yang sudah disediakan kursi dan sofa.. aku sengaja ikutan menginap juga supaya nanti pagi bisa mengantar check-in di bandara..

Mereka sudah lelah karena sebelum bertemu aku, kedua orang tua mas bowo ini harus ke rumah sakit dulu untuk periksa kesehatan karena ya maklum namanya juga orang tua jadi harus sering-sering cek kesehatan ditambah lagi penyakit yang ada ketika menginjak usia tua.. kebayang kan capeknya –“

Setelah makan dan menidurkan anaknya yang masih balita di penginapan, mas bowo dan istrinya mengajakku untuk mencari oven helm.. eh oven helm? Itu lho untuk mencuci dan mengeringkan helm kata mas bowo. Hahaha rupanya gak banyak yang tau kalo ada oven helm –“

Diperjalanan kami terus mencari tetapi tetap tidak ketemu, mau tidak mau kami harus bertanya ke tempat laundry-an yang biasanya juga merangkap tempat pencucian helm.. wajar aja sih jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, biasanya toko jam segini sudah pada tutup..

Sesuai perkiraanku kamipun tidak mendapati mesin cuci helm tersebut, sudah mencari kesana-kemari tetap saja tidak ada yang punya.. ada beberapa toko yang kami temui tapi ternyata sudah tutup.
“tuh kan kalo aja kita tadi berangkat lebih awal”, celetuk mas Bowo
“eh iya mas, waktunya juga mepet sih”, jawab istrinya
Aku cuman bisa mengamini.. iya sih kenapa gak dari kemarin ya.. mungkin kesibukannya mereka juga yang jadi penghalang..

“eh kamu gak beli obat yang dititipin ibumu? Itu ada apotik ayo beli sekarang aja”,
“udah mas besok aja, lagian udah malem”, jawab istrinya.
“nanti yang kena marah aku lho, kamu kok gitu sih.. “,
“iya nanti pagi aja gak papa kok mas”, jawab kesal istrinya.

Suasana mulai memanas, akhirnya mereka pun saling sewot didalam mobil.. aku yang berada duduk di belakang hanya bisa diam.. ini kan bukan rumah tanggaku..

Setelah berapa menit suasana hening dan panas akhirnya sang istripun mencairkan suasana dengan berkata..
“ini seperti jalan kita mau pulang deh kayaknya seperti tadi pagi”
“eh iya masa sih? Kayaknya kita salah jalan eh nyasar deh kayaknya hehehe”.
Nah bener aja, kan si mas bowo itu memang tidak tau jalan di jogja.. aku juga sebenarnya juga tidak terlalu hafal apalagi kalo pas malem gini..

“yaudah mas pake GPS-ku aja nih, kita mau pulang ke bandara lagi kan?”
Akhirnya kami pulang dibantu dengan GPS yang ada di hp-ku.. kasian si hp.. batreinya udah mau lowbat padahal....

Suasana menjadi nyaman kembali ketika mereka berdua bercanda dan bertanya-tanya tentang kuliahku.. yah rasanya seneng juga sih suasananya udah cair gini..

Hmm.. mungkin ini ya yang namanya rumah tangga.. ketika kita sedang bertengkar sama pasangan.. gak lama kemudian eh balikan akur dan sayang lagi.. cinta memang aneh..

Seperti saat hujan.. walaupun tadinya kalian bertengkar tapi ketika hujan membasahi kalian berdua.. salah satu pasangan mengeluarkan payungnya untuk meneduhi pasangannya supaya tidak kehujanan.. begitulah cinta.. walaupun saling menyakiti.. tapi selalu bisa kembali melindungi..

Akhirnya kami pun kembali ke penginapan.. disana semuanya langsung memutuskan untuk tidur.. mungkin saking capeknya –“. Aku belum bisa tidur dan akhirnya harus duduk di kursi sebelah sofa..
Tiba-tiba simbah karnen dateng dan bertanya kenapa belum tidur, aku jawab belum ngantuk sih mbah hehehe.. akhirnya beliaupun tidur di sofa tepat disamping kursi tempatku duduk sambil memainkan hp, katanya sih di kamar panas –“

Sesekali aku melihat simbah yang tertidur, dia dikerubungi nyamuk, ugh aku pun mengusir nyamuk” itu.. nyala lampu yang agak redup yang mungkin bikin banyak nyamuk –“. Hmm akhirnya aku pun menjaganya sepanjang malam supaya tidak ada nyamuk yang menggigitnya.

Aku hanya bisa duduk disamping beliau sambil berfikir, mungkin begini keadaan orang tuaku nanti ketika sudah sangat tua.. sangat rapuh.. dan hanya aku yang mampu membahagiakan mereka.. menjaga dan merawat mereka.. seperti mereka merawatku waktu kecil..

Malam itu lamunanku diiringi bunyi detak jarum jam.. seakan harus memikirkan masa depan.. bisakah aku membahagiakan kedua orang tuaku jika mereka sudah sangat tua nanti? Bila terus begini mana bisa diriku membahagiakan mereka..

Kadang disaat-saat seperti ini kekhawatiranku hanyalah pada mereka..
“Too many think just make you afraid to pass your life”

0 komentar: