Mungkin hanya ada satu bintang yang dapat menyinari hatimu..
Dan jangan engkau pernah siakan seseorang yang ada dihatimu..
Pastikan hanya ada satu bintang yang selalu menyinari jalanmu..
Hingga akhirnya kau sadari dirikulah yang ada dihatimu..

Alunan nada yang begitu klasik..
Kau selalu mempermainkan hatiku, hingga membuat diriku merasa tertipu..
Dari pagi dini hari kuketik cerita ini dengan mood yang baik. Entah kenapa selalu terdengar ‘sangat dalam’ meskipun kata-kata itu hanya seperti ungkapan kekecewaan seorang lelaki..

Kau pun harus mengerti semua cinta yang kumiliki.....
iya harusnya kamu tahu arti ini semua, memang semua orang tahu dan kamu pun tahu.. tetapi tetap saja dirimu tak bisa menerimaku..

Mungkin hanya ada satu bintang yang dapat menghiasi hatimu..
Selalu berharap kamu mendapat seseorang yang terbaik bagimu saat ini.. meski kadang alasan tak masuk akal yang selalu menghiasi fikiranku dari setiap jawabanmu..
Hari ini kudengar kata-kata ini berulang-ulang, berkali-kali, hingga merasa bosan..

Tepat hari perdana dimana menempati kost baru, rasanya memang agak menyenangkan terlepas dari tugas dan tanggungan yang sudah kujalani selama 2 bulan setengah kemarin..
Hingga pagi hari tepat jam sembilan..
Kenapa waktu begitu cepat berlalu?

Prioritasku adalah memperbaiki semua kesalahan yang kutunda di hari-hari yang lalu..
Menunda adalah kata yang sangat sensitif untukku saat ini..
Apalagi jika harus mendengar kata cinta... rasanya sudah malas untuk mengingatnya kembali..
Mungkin memang harus sampai disini.. dengan tidak mengharapkan sesuatu dari orang mengacuhkan kita..

Sebenarnya aku senang diberikan kepercayaan, diberikan semangat, diberi harapan.. apalagi dari orang yang kusayang.. tapi rasanya kali ini sudah cukup..
Harapan-harapan itu tidak mungkin terbalaskan hanya dengan membayar semua kepercayaan yang diberikan..
Mulai saat ini aku mulai berfikir realistis..

Apakah demi seseorang?
Seseorang yang hanya menjadi harapan semu...
Atau seseorang yang selalu ada disaat dirimu terjatuh, selalu menerima segala kekuranganmu dan mencoba membangkitkan semangat dan motivasimu..

Dan jangan pernah engkau siakan seseorang yang ada dihatimu...
Saatnya telah tiba, bulatkan senyum itu.. hilangkan masa lalumu..
Kembali menjadi seseorang yang berfikir realistis...

Kuatkan tekadmu..
Mungkin aku hanya seorang pemimpi bodoh..
Pemalas, pengkhayal, dan sebagainya..

Tetapi aku ingin lebih dari itu...
Lebih dari perasaan seorang romeo yang berjuang hingga rela mati...
Konyol, aku tidak ingin seperti itu.. mati dalam harapan semu yang tidak akan menjadi kenyataan..
Kamulah harapan semu...

Aku tahu, mungkin aku yang terlalu aneh.. gila...
Mulai sekarang biarkan semuanya berjalan seperti tidak ada apa-apanya..
Garis kerutan dimata ini adalah simbol dari keterbukaan hatiku untuk semua orang..
Tanda bahwa aku akan terbuka dan dapat melihat mana yang harus kukejar saat ini..

Selamat tinggal hal yang selalu menjadi impianku...
Kuhilangkan kata “harapan”... menjadi kata “impian”...
Selamat tinggal orang yang selalu aku impikan.

Kini kumelangkah lebih cepat untuk menjadi seseorang yang dapat memperbaiki semuanya menjadi lebih baik...
Mungkin mendapatkan harapan yang tidak ‘semu’...
Tetapi harapan yang akan menuntunku ke arah impian yang sebenenarnya..
Good Bye ‘My Only Hope’ ...


0 komentar: